Menurutku, bagi siapapun mereka, keluarga menjadi bagian terpenting dalam hidup. Ada yang mengaku keluarga justru menjerumuskan, ada yang mengaku rumah justru menjadi sumber kepenatan. Tapi menurutku, dalam hati, mereka rindu rumah. Mereka rindu hangatnya pelukan keluarga. Mungkin yang perlu dibenahi adalah kualitas komunikasinya. Aku pun gitu, kadang merasa bahwa rumah sudah tidak lagi menyenangkan, hawa rumah rasanya menyesakkan. Ketika pikiran kaya gitu mulai main-main di kepala, coba sedikit lapangkan dada, inget-inget momen indah bareng keluarga. Karena mungkin sebenernya, yang main-main di kepala itu cuma sementara.
Bapak, adalah satu orang luar biasa yang aku acungin empat jempol dalam melindungi dan menyayangi keluarganya. Bapak cinta banget sama kami anak-anaknya. Hal simpel seperti makan di luar, udah jadi hal istimewa buat bapak, Bapak paling nggak suka pergi ke mall. Bapak paling suka pergi ke alam terbuka dan syahdu menghabiskan waktu dengan keluarga, hehe. Tuh, aktifitas makan duren di pinggir jalan juga jadi hal berharga buat Bapak :)
Bapak ngajarin aku sama adek-adek sederhananya bahagia, dan itu bisa dimulai dari mencintai diri sendiri, mencintai keluarga, dan mencintai lingkungan. Sayang banget mengabaikan "ramahnya" keluarga sama kita.
Momen seru selanjutnya itu pas lagi main sama keluarga besar. Siapa bilang kita yang udah besar nggak bisa akrab sama mereka yang kecil-kecil? Nggak juga. Sering nemu temen yang bilang kalau lebaran bingung mau ngapain, Aku sempet ngerasa heran, kok bisa? Menurut dia, sepupu-sepupunya masih kecil-kecil. Di keluarganya, dia ada di level menengah, hehehe... Yang besar udah nikah, yang kecil masih kelas SMP atau SD. Aku seneng ngga ngalami hal serupa, hihihi.. aku masih nyaman banget main sama mereka yang bahkan masih duduk di bangku TK. Dari mereka aku belajar banyak, tentang bahagia tanpa "karena", tentang ketulusan, tentang menjalani berbagai hal tanpa ragu, tentang menangis yang mudah bangkit lagi, dan banyak pelajaran lain.
Terus, siapa bilang yang masih muda nggak bisa gaul dan akrab sama yang tua? Menjadikan mereka sahabat itu menyenangkan. Mereka yang kaya pengalaman hidup bikin aku mendalami pola pikir mereka, Setidaknya aku tahu bagaimana mereka memandang hidup. Konflik pasti ada, bentrokan pemikiran juga ada, debat pun sering ^^ Tapi ujung-ujungnya kembali pada peluk dan tawa. Cerita tentang rumah yang menyesakkan dada, semua lebur atas nama cinta :D








